Jakarta (ANTARA) - Kegiatan pemungutan suara Pemilu RI 2019 untuk para warga negara Indonesia (WNI) di Los Angeles, Amerika Serikat yang dimulai pada Sabtu, 13 April berlangsung hingga Minggu, 14 April dini hari pukul 01.00 (waktu setempat).
Hal itu disampaikan oleh pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Pemilu RI 2019 di Los Angeles berlangsung hingga pukul 01.00 waktu setempat karena antusiasme masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya meningkat signifikan dibanding Pemilu 2014 lalu, demikian pernyataan dari KJRI Los Angeles.
"Kita antre empat jam-an, Kak, buat bisa nyoblos. Tapi seru banget! Antreannya juga tertib. Pelayanannya juga ramah. Kita liat banyak tim yang bantu-bantu ngaman-ngamanin. Seru banget deh! Worth it banget buat ngantre selama ini," ungkap Kristie, salah satu pemilih yang masuk ke kategori Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang baru selesai mencoblos sekitar pukul 00.00 dini hari waktu Los Angeles.
Antrean khusus untuk para WNI pemilih yang belum terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) itu, atau disebut dengan daftar pemilih khusus (DPK), mengular hingga luar kompleks gedung KJRI Los Angeles. Antrean panjang terlihat mulai pukul 18.30 waktu setempat.
Pelayanan pencoblosan khusus untuk DPK itu dilakukan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2018 dan Nomor 37 tahun 2018, sehingga baru dibuka pada satu jam terakhir atau mulai pukul 20.00 waktu setempat.
Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Los Angeles, Metta Surya, menyampaikan total DPK yang dilayani di kedua TPS Los Angeles sebanyak 399 orang, meningkat empat kali lipat dibandingkan Pemilu 2014 lalu.
Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari jumlah DPT yang hadir (turn-out DPT), yakni pada kisaran 41 persen atau sebanyak 243 dari total DPT 602.
"Sesuai dengan peraturan, pelayanan terhadap DPK dilaksanakan selama persediaan surat suara masih tersedia. Itu lah kenapa kita masih membuka TPS hingga dini hari tadi demi mengakomodir animo masyarakat Indonesia di Los Angeles yang luar biasa," ujar Ketua Panwaslu Los Angeles, Zezen Z. Mutaqin.
Pencoblosan menurut jadwal dimulai pukul 12.00 siang hingga 21.00 malam. Diperkirakan masyarakat Indonesia yang hadir dalam pemungutan suara Pemilu Luar Negeri 2019 di Los Angeles mencapai lebih dari seribu orang.
Untuk meramaikan Pesta Demokrasi lima tahunan tersebut, pihak KJRI Los Angeles menyediakan panggung hiburan, stan pakaian dan makanan, serta tempat bermain anak-anak.
PPLN Los Angeles menetapkan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPT LN) Pemilu 2019 sebanyak 12.984 pemilih, di mana 12.382 orang di antaranya terdaftar dengan metode Pos.
Jumlah itu merupakan DPT terbesar di seluruh wilayah pemilihan Amerika Serikat. Di wilayah kerja KJRI Los Angeles - yang mencakup enam negara bagian di AS, meliputi Arizona, Utah, Nevada Selatan, California Selatan serta Daerah Kepulauan Pasifik - PPLN menggunakan dua metode pemilihan luar negeri, yakni Pos dan TPS.
Hal itu disampaikan oleh pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Pemilu RI 2019 di Los Angeles berlangsung hingga pukul 01.00 waktu setempat karena antusiasme masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya meningkat signifikan dibanding Pemilu 2014 lalu, demikian pernyataan dari KJRI Los Angeles.
"Kita antre empat jam-an, Kak, buat bisa nyoblos. Tapi seru banget! Antreannya juga tertib. Pelayanannya juga ramah. Kita liat banyak tim yang bantu-bantu ngaman-ngamanin. Seru banget deh! Worth it banget buat ngantre selama ini," ungkap Kristie, salah satu pemilih yang masuk ke kategori Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang baru selesai mencoblos sekitar pukul 00.00 dini hari waktu Los Angeles.
Antrean khusus untuk para WNI pemilih yang belum terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) itu, atau disebut dengan daftar pemilih khusus (DPK), mengular hingga luar kompleks gedung KJRI Los Angeles. Antrean panjang terlihat mulai pukul 18.30 waktu setempat.
Pelayanan pencoblosan khusus untuk DPK itu dilakukan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2018 dan Nomor 37 tahun 2018, sehingga baru dibuka pada satu jam terakhir atau mulai pukul 20.00 waktu setempat.
Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Los Angeles, Metta Surya, menyampaikan total DPK yang dilayani di kedua TPS Los Angeles sebanyak 399 orang, meningkat empat kali lipat dibandingkan Pemilu 2014 lalu.
Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari jumlah DPT yang hadir (turn-out DPT), yakni pada kisaran 41 persen atau sebanyak 243 dari total DPT 602.
"Sesuai dengan peraturan, pelayanan terhadap DPK dilaksanakan selama persediaan surat suara masih tersedia. Itu lah kenapa kita masih membuka TPS hingga dini hari tadi demi mengakomodir animo masyarakat Indonesia di Los Angeles yang luar biasa," ujar Ketua Panwaslu Los Angeles, Zezen Z. Mutaqin.
Pencoblosan menurut jadwal dimulai pukul 12.00 siang hingga 21.00 malam. Diperkirakan masyarakat Indonesia yang hadir dalam pemungutan suara Pemilu Luar Negeri 2019 di Los Angeles mencapai lebih dari seribu orang.
Untuk meramaikan Pesta Demokrasi lima tahunan tersebut, pihak KJRI Los Angeles menyediakan panggung hiburan, stan pakaian dan makanan, serta tempat bermain anak-anak.
PPLN Los Angeles menetapkan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPT LN) Pemilu 2019 sebanyak 12.984 pemilih, di mana 12.382 orang di antaranya terdaftar dengan metode Pos.
Jumlah itu merupakan DPT terbesar di seluruh wilayah pemilihan Amerika Serikat. Di wilayah kerja KJRI Los Angeles - yang mencakup enam negara bagian di AS, meliputi Arizona, Utah, Nevada Selatan, California Selatan serta Daerah Kepulauan Pasifik - PPLN menggunakan dua metode pemilihan luar negeri, yakni Pos dan TPS.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019