Jakarta (ANTARA) - Sekelompok pemuda membuat gerakan AyoJagaTPS yang bertujuan untuk menciptakan Pemilu 2019 berlangsung aman, damai, dan mencegah kecurangan khususnya yang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dalam keterangan tertulisnya, Founder AyoJagaTPS, James Falahudin mengatakan saat ini publik memiliki tingkat kewaspadaan tinggi salah satunya dengan cara mengunduh aplikasi AyoJagaTPS di telepon genggam masing-masing.
"Saya mengajak masyarakat di Indonesia pro-aktif bergabung dengan gerakan AyoJagaTPS dengan cara mengunduh aplikasi melalui Play Store https://play.google.com/store/apps/details?id=com.jagatps.app," kata James.
Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertajuk "AyoJagaTPS Untuk Pemilu Damai" di Jakarta, Minggu.
Dia menilak gerakan AyoJagaTPS semakin massif setelah publik digegerkan dengan temuan puluhan ribu surat suara dalam kondisi sudah tercoblos di Selangor, Malaysia.
Dia menilai saat ini tidak ada cara lain kecuali masyarakat harus bergerak bersama demi memastikan skandal serupa tidak terjadi di hari pencoblosan pada 17 April mendatang.
James mengatakan pihaknya membuat gerakan moral #AyoJagaTPS, yaitu sebuah gerakan menjaga TPS di rumah masing-masing dari potensi kecurangan.
"Dari total TPS di Indonesia yang berjumlah 810.329, saat ini relawan dan masyarakat gerakan AyoJagaTPS sudah ada di 107 TPS di 34 provinsi," ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Tim Asistensi Bidang Hukum Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bachtiar Baital mengatakan lembaganya tidak bisa bekerja sendiri untuk pengawasan Pemilu.
Karena itu dia mengapresiasi adanya gerakan AyoJagaTPS karena peran serta masyarakat untuk proaktif menjaga TPS sangat diperlukan.
"Berbicara dalam konteks tema kali ini AyoJagaTPS, sangat bagus, karena salah satu kegiatan para anak muda itu ikut partisipasi untuk mengawal Pemilu," kata Baital.
Karena itu dia menilai kehadiran gerakan AyoJagaTPS sangat membantu berjalannya Pemilu yang damai dan dirinya juga berharap dengan adanya gerakan ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS.
Dalam keterangan tertulisnya, Founder AyoJagaTPS, James Falahudin mengatakan saat ini publik memiliki tingkat kewaspadaan tinggi salah satunya dengan cara mengunduh aplikasi AyoJagaTPS di telepon genggam masing-masing.
"Saya mengajak masyarakat di Indonesia pro-aktif bergabung dengan gerakan AyoJagaTPS dengan cara mengunduh aplikasi melalui Play Store https://play.google.com/store/apps/details?id=com.jagatps.app," kata James.
Hal itu dikatakannya dalam diskusi bertajuk "AyoJagaTPS Untuk Pemilu Damai" di Jakarta, Minggu.
Dia menilak gerakan AyoJagaTPS semakin massif setelah publik digegerkan dengan temuan puluhan ribu surat suara dalam kondisi sudah tercoblos di Selangor, Malaysia.
Dia menilai saat ini tidak ada cara lain kecuali masyarakat harus bergerak bersama demi memastikan skandal serupa tidak terjadi di hari pencoblosan pada 17 April mendatang.
James mengatakan pihaknya membuat gerakan moral #AyoJagaTPS, yaitu sebuah gerakan menjaga TPS di rumah masing-masing dari potensi kecurangan.
"Dari total TPS di Indonesia yang berjumlah 810.329, saat ini relawan dan masyarakat gerakan AyoJagaTPS sudah ada di 107 TPS di 34 provinsi," ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Tim Asistensi Bidang Hukum Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bachtiar Baital mengatakan lembaganya tidak bisa bekerja sendiri untuk pengawasan Pemilu.
Karena itu dia mengapresiasi adanya gerakan AyoJagaTPS karena peran serta masyarakat untuk proaktif menjaga TPS sangat diperlukan.
"Berbicara dalam konteks tema kali ini AyoJagaTPS, sangat bagus, karena salah satu kegiatan para anak muda itu ikut partisipasi untuk mengawal Pemilu," kata Baital.
Karena itu dia menilai kehadiran gerakan AyoJagaTPS sangat membantu berjalannya Pemilu yang damai dan dirinya juga berharap dengan adanya gerakan ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
