Jakarta (ANTARA) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) memantau persiapan pemungutan suara bagi WNI yang menjadi pemilih di Kota Panama dan Quito, Ekuador, Selasa.
"Jumlah pemilih di dua negara itu tidak terlalu banyak, saat ini masih tahap persiapan karena di dua negara itu beda 12 jam dengan waktu di Jakarta," kata Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilu Luar Negeri (Pokja PPLN) Wajid Fauzi di Jakarta, Selasa.
Wajid merinci berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap hasil perbaikan (DPTHP) ketiga, jumlah pemilih di Panama mencapai 101 orang.
Sedangkan di Quito, Ekuador, jumlah DPT mencapai 62 orang.
Panama dan Ekuador merupakan negara kedua dan ketiga yang mendapat jadwal pemungutan suara pada Selasa ini setelah Yaman menjadi negara pertama yang mengawali pemilu 2019 di luar negeri.
DPT di Sana'a, Yaman, lanjut dia, mencapai 1.968 orang dengan proses pemungutan suara berlangsung aman dan lancar.
Pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan lebih awal dibandingkan di dalam negeri yang dimulai 8-14 April 2019.
Meski dilakukan lebih awal, namun proses penghitungan suara untuk pemilihan di luar negeri dilaksanakan sama dengan di Tanah Air yang dihitung setelah pemungutan suara 17 April 2019.
WNI yang terdaftar sebagai pemilih menyalurkan hak pilihnya seperti melalui tempat pemungutan suara (TPS) di kantor perwakilan Indonesia, kotak suara keliling (KSK) atau melalui pos.
Pemilih di luar negeri hanya memilih presiden dan calon legislatif bagi daerah pemilihan DKI Jakarta II yang mencakup Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri.
Jumlah DPT luar negeri mencapai 2.086.285 orang dengan jumlah TPS mencapai 789 titik, KSK sebanyak 2.326 dan pos sebanyak 426.
Sementara itu terkait pengiriman surat suara di luar negeri, lanjut dia, sampai saat ini sedang dalam proses distribusi yang ditargetkan sudah terpenuhi sebelum waktu pemungutan suara berlangsung sesuai jadwal di negara terkait.
Wajid menambahkan kekurangan surat suara yang sempat terjadi di luar negeri, saat ini sudah dikirimkan salah satunya di Taipei yang sudah didistribusikan mencapai 4.000 surat suara.
"Jumlah pemilih di dua negara itu tidak terlalu banyak, saat ini masih tahap persiapan karena di dua negara itu beda 12 jam dengan waktu di Jakarta," kata Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilu Luar Negeri (Pokja PPLN) Wajid Fauzi di Jakarta, Selasa.
Wajid merinci berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap hasil perbaikan (DPTHP) ketiga, jumlah pemilih di Panama mencapai 101 orang.
Sedangkan di Quito, Ekuador, jumlah DPT mencapai 62 orang.
Panama dan Ekuador merupakan negara kedua dan ketiga yang mendapat jadwal pemungutan suara pada Selasa ini setelah Yaman menjadi negara pertama yang mengawali pemilu 2019 di luar negeri.
DPT di Sana'a, Yaman, lanjut dia, mencapai 1.968 orang dengan proses pemungutan suara berlangsung aman dan lancar.
Pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan lebih awal dibandingkan di dalam negeri yang dimulai 8-14 April 2019.
Meski dilakukan lebih awal, namun proses penghitungan suara untuk pemilihan di luar negeri dilaksanakan sama dengan di Tanah Air yang dihitung setelah pemungutan suara 17 April 2019.
WNI yang terdaftar sebagai pemilih menyalurkan hak pilihnya seperti melalui tempat pemungutan suara (TPS) di kantor perwakilan Indonesia, kotak suara keliling (KSK) atau melalui pos.
Pemilih di luar negeri hanya memilih presiden dan calon legislatif bagi daerah pemilihan DKI Jakarta II yang mencakup Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri.
Jumlah DPT luar negeri mencapai 2.086.285 orang dengan jumlah TPS mencapai 789 titik, KSK sebanyak 2.326 dan pos sebanyak 426.
Sementara itu terkait pengiriman surat suara di luar negeri, lanjut dia, sampai saat ini sedang dalam proses distribusi yang ditargetkan sudah terpenuhi sebelum waktu pemungutan suara berlangsung sesuai jadwal di negara terkait.
Wajid menambahkan kekurangan surat suara yang sempat terjadi di luar negeri, saat ini sudah dikirimkan salah satunya di Taipei yang sudah didistribusikan mencapai 4.000 surat suara.
Pewarta: M Arief Iskandar dan Dewa Wiguna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
