Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan berdasarkan hasil survei lembaganya, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf unggul di semua wilayah, kecuali Sumatera.
Dia mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Sumatera adalah 43,3 persen dan Prabowo-Sandi 48,3 persen.
"Ada dua faktor mengapa Jokowi-Ma'ruf kalah di Sumatera yaitu faktor etnis dan dari sektor karet," kata Yunarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, secara sosiologis, pemilih dari etnis Melayu ada kecenderungan memilih Prabowo, sama ketika Pemilu 2014.
Selain itu menurut dia, Jokowi-Ma'ruf memiliki beban baru yaitu di sektor karet yang harganya sedang turun karena faktor global.
"Di sektor karet, Jokowi mengalami situasi global ketika harga karet di pasar global sedang turun," ujarnya.
Yunarto mengatakan di delapan provinsi lainnya, Jokowi-Ma'ruf unggul dibandingkan Prabowo-Sandi.
Di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 44,2 persen dan Prabowo-Sandi 40 persen.
Di Provinsi Jawa Barat, Jokowi-Ma'ruf (47,4 persen), Prabowo-Sandi (42,3 persen; di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jokowi-Ma'ruf (68,1 persen), Prabowo-Sandi (18,4 persen).
Di Provinsi Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf (56,9 persen), Prabowo-Sandi (30,9 persen); di Provinsi Bali, NTB dan NTT, Jokowi-Ma'ruf (64,5 persen), Prabowo-Sandi (28,2 persen); di Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf (58,4 persen), Prabowo-Sandi (32,8 persen).
Di Pulau Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf (53,6 persen), Prabowo-Sandi (33,6 persen); di Maluku dan Papua, Jokowi-Ma'ruf (57,1 persen), Prabowo-Sandi (32,9 persen).
Survei Charta Politika tersebut dilakukan dari 1-9 Maret 2019 dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2.000 orang yang sudah 17 tahun atau terdaftar sebagai pemilih.
Metode penarikan sampel dilakukan dengan acak bertingkat dengan "margin of error" kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Jokowi gunakan survei elektabilitas sebagai bahan evaluasi
Baca juga: Tanggapi survei Kompas, KH Ma'ruf: Ambil tengah aja
Baca juga: Indo Barometer: elektabilitas Jokowi unggul 21 persen diatas Prabowo
Dia mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Sumatera adalah 43,3 persen dan Prabowo-Sandi 48,3 persen.
"Ada dua faktor mengapa Jokowi-Ma'ruf kalah di Sumatera yaitu faktor etnis dan dari sektor karet," kata Yunarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, secara sosiologis, pemilih dari etnis Melayu ada kecenderungan memilih Prabowo, sama ketika Pemilu 2014.
Selain itu menurut dia, Jokowi-Ma'ruf memiliki beban baru yaitu di sektor karet yang harganya sedang turun karena faktor global.
"Di sektor karet, Jokowi mengalami situasi global ketika harga karet di pasar global sedang turun," ujarnya.
Yunarto mengatakan di delapan provinsi lainnya, Jokowi-Ma'ruf unggul dibandingkan Prabowo-Sandi.
Di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 44,2 persen dan Prabowo-Sandi 40 persen.
Di Provinsi Jawa Barat, Jokowi-Ma'ruf (47,4 persen), Prabowo-Sandi (42,3 persen; di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jokowi-Ma'ruf (68,1 persen), Prabowo-Sandi (18,4 persen).
Di Provinsi Jawa Timur, Jokowi-Ma'ruf (56,9 persen), Prabowo-Sandi (30,9 persen); di Provinsi Bali, NTB dan NTT, Jokowi-Ma'ruf (64,5 persen), Prabowo-Sandi (28,2 persen); di Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf (58,4 persen), Prabowo-Sandi (32,8 persen).
Di Pulau Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf (53,6 persen), Prabowo-Sandi (33,6 persen); di Maluku dan Papua, Jokowi-Ma'ruf (57,1 persen), Prabowo-Sandi (32,9 persen).
Survei Charta Politika tersebut dilakukan dari 1-9 Maret 2019 dengan melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur terhadap 2.000 orang yang sudah 17 tahun atau terdaftar sebagai pemilih.
Metode penarikan sampel dilakukan dengan acak bertingkat dengan "margin of error" kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Jokowi gunakan survei elektabilitas sebagai bahan evaluasi
Baca juga: Tanggapi survei Kompas, KH Ma'ruf: Ambil tengah aja
Baca juga: Indo Barometer: elektabilitas Jokowi unggul 21 persen diatas Prabowo
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019