Semarang (ANTARA) - Kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyebut elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 40,4 persen berdasarkan hasil survei PolMark Indonesia itu menunjukkan mayoritas masyarakat tidak mau memilih petahana pada Pilpres 2019.
"Hasil survei itu bacanya 60 persen rakyat tidak mau lagi memilih Pak Jokowi," kata Sudirman Said selaku Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Semarang, Kamis.
Hasil survei Pemilihan Umum Presiden RI yang dilakukan PolMark Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2018 hingga 12 Februari 2019 menyebutkan elektabilitas pasangan Jokowi-Amin tercatat 40,4 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Sandi 25,8 persen atau selisih 14,6 persen.
Jarak elektabilitas antarkedua kandidat Pilpres 2019 tersebut termasuk kecil karena masih ada 33,8 persen calon pemilih yang belum menentukan pilihan politiknya.
Sudirman mengatakan bahwa pasangan Prabowo-Sandi terus berupaya menyakinkan mayoritas rakyat Indonesia untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 02.
Menurut dia, dengan cukup besarnya pemilih belum menentukan pilihan politiknya itu akan menjadi kekuatan tambahan bagi Prabowo-Sandi dalam memenangi Pilpres 2019.
"Door to door itu pasti, kemudian memperkuat relawan untuk menggaet swing voter sebab porsi yang belum memutuskan masih besar. Itu yang akan menjadi target utama kami, baik melalui komunikasi lewat udara maupun komunikasi people to people dan biasanya swing voter itu dari kalangan terdidik karena dia menentukan sampai menghimpun informasi sebanyak mungkin,rata-rata di wilayah perkotaan," ujarnya.***2***
"Hasil survei itu bacanya 60 persen rakyat tidak mau lagi memilih Pak Jokowi," kata Sudirman Said selaku Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Semarang, Kamis.
Hasil survei Pemilihan Umum Presiden RI yang dilakukan PolMark Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2018 hingga 12 Februari 2019 menyebutkan elektabilitas pasangan Jokowi-Amin tercatat 40,4 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Sandi 25,8 persen atau selisih 14,6 persen.
Jarak elektabilitas antarkedua kandidat Pilpres 2019 tersebut termasuk kecil karena masih ada 33,8 persen calon pemilih yang belum menentukan pilihan politiknya.
Sudirman mengatakan bahwa pasangan Prabowo-Sandi terus berupaya menyakinkan mayoritas rakyat Indonesia untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 02.
Menurut dia, dengan cukup besarnya pemilih belum menentukan pilihan politiknya itu akan menjadi kekuatan tambahan bagi Prabowo-Sandi dalam memenangi Pilpres 2019.
"Door to door itu pasti, kemudian memperkuat relawan untuk menggaet swing voter sebab porsi yang belum memutuskan masih besar. Itu yang akan menjadi target utama kami, baik melalui komunikasi lewat udara maupun komunikasi people to people dan biasanya swing voter itu dari kalangan terdidik karena dia menentukan sampai menghimpun informasi sebanyak mungkin,rata-rata di wilayah perkotaan," ujarnya.***2***
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019