Batam (ANTARA News) - Badan Siber dan Sandi Negara menyarankan Komisi Pemilihan Umum menyusun rencana pemulihan bencana (disaster recovery plan) terkait dengan pengamanan teknologi informasi yang digunakan mendukung pelaksanaan Pemilu 2019.
Kepala BSSN Djoko Setiadi di dalam rakornas kewaspadaan dan pemantapan pelaksanaan pemilu di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, merekomendasikan sejumlah langkah untuk pengamanan teknologi informasi.
Selain menyusun rencana pemulihan bencana, Joko juga merekomendasikan KPU melakukan penguatan kapasitas layanan teknologi informasi dan melakukan audit keamanan dan "security testing" sistem teknologi informasi.
"Menyusun dan menerapkan `risk management`, menyusun tim tanggap insiden keamanan pemilu, melakukan `continuous security monitoring`, dan melakukan edukasi kesadaran keamanan informasi," katanya.
Djoko Setiadi menyarankan KPU berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait serta menerapkan tanda tangan elektronik.
BSSN berkomitmen menjaga netralitas dan profesionalitas pelaksanaan Pemilu 2019.
Ia menegaskan bahwa keamanan siber tidak dapat dicapai, kecuali seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu menjalankan peran masing-masing secara koordinatif dan seirama, berfokus pada satu tujuan, yaitu membangun ekosistem siber yang aman dan kondusif untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2019," katanya.
Dengan begitu, lanjut dia, ancaman dan serangan siber tidak akan pernah dapat mengubah persepsi dunia terhadap wajah demokrasi Indonesia.
Menurut Djoko, ancaman siber tidak dapat dipandang sebelah mata, spektrum dampaknya sangat luas, mulai dari gangguan privasi individu hingga lumpuhnya negara.
Ia mencontohkan berbagai kasus serangan siber terkait dengan pelaksanaan pemilu yang pernah terjadi di berbagai negara, seperti serangan siber oleh peretas Cyberkut di Ukraina pada tahun 2014 yang menembus website "central election commission" dan memanipulasi hasil pemilu.
Di Indonesia, serangan siber terhadap pelaksanaan pemilu pernah terjadi pada tahun 2004, saat website KPU pernah diubah tampilannya.
Baca juga: Menkopolhukam minta kepala daerah bersinergi sukseskan pemilu
Baca juga: Kemendagri gelar Rakornas Pemantapan Pemilu Serentak 2019
Kepala BSSN Djoko Setiadi di dalam rakornas kewaspadaan dan pemantapan pelaksanaan pemilu di Batam, Kepulauan Riau, Kamis, merekomendasikan sejumlah langkah untuk pengamanan teknologi informasi.
Selain menyusun rencana pemulihan bencana, Joko juga merekomendasikan KPU melakukan penguatan kapasitas layanan teknologi informasi dan melakukan audit keamanan dan "security testing" sistem teknologi informasi.
"Menyusun dan menerapkan `risk management`, menyusun tim tanggap insiden keamanan pemilu, melakukan `continuous security monitoring`, dan melakukan edukasi kesadaran keamanan informasi," katanya.
Djoko Setiadi menyarankan KPU berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait serta menerapkan tanda tangan elektronik.
BSSN berkomitmen menjaga netralitas dan profesionalitas pelaksanaan Pemilu 2019.
Ia menegaskan bahwa keamanan siber tidak dapat dicapai, kecuali seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu menjalankan peran masing-masing secara koordinatif dan seirama, berfokus pada satu tujuan, yaitu membangun ekosistem siber yang aman dan kondusif untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2019," katanya.
Dengan begitu, lanjut dia, ancaman dan serangan siber tidak akan pernah dapat mengubah persepsi dunia terhadap wajah demokrasi Indonesia.
Menurut Djoko, ancaman siber tidak dapat dipandang sebelah mata, spektrum dampaknya sangat luas, mulai dari gangguan privasi individu hingga lumpuhnya negara.
Ia mencontohkan berbagai kasus serangan siber terkait dengan pelaksanaan pemilu yang pernah terjadi di berbagai negara, seperti serangan siber oleh peretas Cyberkut di Ukraina pada tahun 2014 yang menembus website "central election commission" dan memanipulasi hasil pemilu.
Di Indonesia, serangan siber terhadap pelaksanaan pemilu pernah terjadi pada tahun 2004, saat website KPU pernah diubah tampilannya.
Baca juga: Menkopolhukam minta kepala daerah bersinergi sukseskan pemilu
Baca juga: Kemendagri gelar Rakornas Pemantapan Pemilu Serentak 2019
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019