pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Capres Jokowi dijadwalkan akan sampaikan pidato kebangsaan di Sentul

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua dari kiri), di Bandung, Sabtu (23/2/2019). (Antaranews/Riza Harahap)
Pidato kebangsaan ini untuk menunjukkan bahwa Jokowi memang kontras dengan Prabowo Subianto."
Bandung (ANTARA News) - Capres nomor urut 01, Joko Widodo, dijadwalkan akan menyampaikan pidato kebangsaan di hadapan puluhan ribu orang perwakilan dari partai politik pengusung dan relawan di JICC Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu di Bandung, Sabtu, dalam rangkaian kunjungan Safari Politik Kebangsaan VIII. "Pidato kebangsaan ini untuk menunjukkan bahwa Jokowi memang kontras dengan Prabowo Subianto," katanya.

Hasto menjelaskan, pada pidato kebangsaan di Sentul, Jokowi akan berbicara tentang bagaimana arah kepemimpinan beliau jika terpilih sebagai presiden untuk  periode kedua.

Hasto mencontohkan, misalnya pembangunan infrastruktur yang menjadi basis strategi, untuk kemudian dilanjutkan pengembangan sumber daya manusia (SDM). "Hal inilah yang akan menjadi keunggulan Indonesia ke depan, sehingga SDM Indonesia menjadi manusia unggul," katanya.

Hasto menambahkan, pemerintahan Jokowi periode kedua, juga akan membangun pondok-pondok pesantren secara masif sebagai pusat penggemblengan calon-calon pemimpin yang berakhlak mulia. "Semua akan dibangun dengan baik," katanya.

Dengan karakter Jokowi yang sederhana dan merakyat, menurut Hasto, kepemimpinan Jokowi adalah antitesa dari Prabowo.

Hasto menyebut, Jokowi punya keluarga baik-baik, sementara yang di sana dipertanyakan masyarakat. Jika Prabowo belum pernah punya pengalaman di pemerintahan, maka Jokowi sebaliknya.

"Di sini optimis, di sana pesimis. Jokowi melihat data, di sana tidak. Jadi kompetensi Jokowi, yang di sana kita bisa lihat masyarakat mempertanyakan," katanya. 

Karena itulah, kata Hasto, dalam Debat masyarakat menjadi lebih terbuka bahwa Prabowo lebih banyak melihat jargon, sementara Jokowi berbicara untuk kepentingan rakyat, apa yang sudah dan akan dilakukan nanti," ungkapnya.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Pengamat: Potensi kerawanan pemilu terbesar di Pulau Jawa Sebelumnya

Pengamat: Potensi kerawanan pemilu terbesar di Pulau Jawa

Bawaslu jelaskan Jokowi tak langgar netralitas soal bansos di Banten Selanjutnya

Bawaslu jelaskan Jokowi tak langgar netralitas soal bansos di Banten