Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyambangi Badan Pengawas Pemilu RI, Senin malam, untuk mengklarifikasi laporan dugaan pelanggaran Pemilu dalam acara Kominfo Next, yang ditudingkan kepadanya.
"Tadi koordinasi beberapa hal yang berkaitan dengan tindaklanjut MOU yang ditandatangani bertiga sama KPU dan Bawaslu waktu itu. Sekaligus juga diminta klarifikasi mengenai kejadian soal 'yang bayar gaji ibu siapa' itu aja," ujar Rudiantara terkait kehadirannya di Bawaslu RI, Jakarta, Senin malam.
Dalam proses klarifikasi, dia mengaku mendapat sekitar 30 pertanyaan oleh Bawaslu RI. Rudiantara menyatakan hanya menjawab apa adanya sesuai kejadian.
"Tadi ditanya (dalam acara Kominfo Next) ada atribut atau tidak, ada partai atau tidak, ada identitas capres atau tidak, ya nggak ada semuanya, memang bukan acara untuk kampanye," terang Rudiantara.
Terkait pernyataannya dalam acara Kominfo Next yang dituding menguntungkan salah satu capres, Rudiantara mengatakan Bawaslu nanti akan menentukan apakah dirinya melanggar atau tidak.
Yang jelas, kata Rudiantara, dalam bukti rekaman yang diputar, dalam acara itu dirinya sampai sembilan kali menekankan acara itu tidak ada kaitannya dengan Pilpres.
Secara terpisah, Ketua Bawaslu RI Abhan membenarkan pihaknya memanggil Rudiantara untuk mengklarifikasi tudingan pelanggaran pemilu.
Menurutnya, klarifikasi itu adalah prosedur biasa dalam penanganan dugaan pelanggaran pemilu.
"Iya kita klarifikasi. Prosedurnya seperti itu," jelas Abhan.
Sebelumnya seseorang bernama Nurhayati dari kelompok advokat cinta tanah air (ACTA) melaporkan Menkominfo Rudiantara, atas dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Rudiantara dalam acara Kominfo Next, yang dinilai sebagai pelanggaran pemilu.
Dia mengatakan Rudiantara dalam acara itu membuat pernyataan yang menggiring untuk tidak memilih pasangan capres 02.
Baca juga: Pelapor Rudiantara penuhi undangan klarifikasi Bawaslu
"Tadi koordinasi beberapa hal yang berkaitan dengan tindaklanjut MOU yang ditandatangani bertiga sama KPU dan Bawaslu waktu itu. Sekaligus juga diminta klarifikasi mengenai kejadian soal 'yang bayar gaji ibu siapa' itu aja," ujar Rudiantara terkait kehadirannya di Bawaslu RI, Jakarta, Senin malam.
Dalam proses klarifikasi, dia mengaku mendapat sekitar 30 pertanyaan oleh Bawaslu RI. Rudiantara menyatakan hanya menjawab apa adanya sesuai kejadian.
"Tadi ditanya (dalam acara Kominfo Next) ada atribut atau tidak, ada partai atau tidak, ada identitas capres atau tidak, ya nggak ada semuanya, memang bukan acara untuk kampanye," terang Rudiantara.
Terkait pernyataannya dalam acara Kominfo Next yang dituding menguntungkan salah satu capres, Rudiantara mengatakan Bawaslu nanti akan menentukan apakah dirinya melanggar atau tidak.
Yang jelas, kata Rudiantara, dalam bukti rekaman yang diputar, dalam acara itu dirinya sampai sembilan kali menekankan acara itu tidak ada kaitannya dengan Pilpres.
Secara terpisah, Ketua Bawaslu RI Abhan membenarkan pihaknya memanggil Rudiantara untuk mengklarifikasi tudingan pelanggaran pemilu.
Menurutnya, klarifikasi itu adalah prosedur biasa dalam penanganan dugaan pelanggaran pemilu.
"Iya kita klarifikasi. Prosedurnya seperti itu," jelas Abhan.
Sebelumnya seseorang bernama Nurhayati dari kelompok advokat cinta tanah air (ACTA) melaporkan Menkominfo Rudiantara, atas dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Rudiantara dalam acara Kominfo Next, yang dinilai sebagai pelanggaran pemilu.
Dia mengatakan Rudiantara dalam acara itu membuat pernyataan yang menggiring untuk tidak memilih pasangan capres 02.
Baca juga: Pelapor Rudiantara penuhi undangan klarifikasi Bawaslu
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019