Jakarta (ANTARA News) - Para santri di pondok-pondok pesantren di Indonesia diharapkan menjadi "paku" yang kuat untuk merekatkan dan mengikat persatuan dan kesatuan bangsa terlebih di tahun politik seperti saat ini.
Pimpinan Pondok Pesantren Bani Zen Desa Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, KH TB Hery Zen dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengibaratkan menjadi seorang santri di tengah masyarakat bagai paku yang berguna untuk mengikat sejumlah benda.
Tapi konsekuensinya sebuah paku harus rela untuk dipukul atau disakiti demi menyatukan benda-benda tersebut.
“Untuk itulah santri di masyarakat harus rela dipaku sehingga wajar jika diterpa fitnah, ujian dan cobaan. Santri harus menjadi paku yang kuat sebab paku yang bengkok sulit digunakan untuk menyatukan benda,” katanya.
Apalagi, kata TB Hery Zen, perkembangan informasi di sosial media sekarang sudah sangat memprihatinkan dan berpotensi memecah-belah persatuan bangsa di kala tahun politik menjelang pemilu
Perbedaan pilihan politik kerap kali menimbulkan perpecahan dan konflik antarsesama sehingga diperlukan peran para santri yang nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk itulah santri khususnya harus pandai-pandai menyaring informasi yang berasal dari media sosial.
"Tidak hanya itu santri tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya salah satunya menggelar doa bersama agar pemilihan umum yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan berjalan damai dan lancar.
Hery Zen mengatakan, doa bersama ini bertujuan menciptakan situasi kondusif di Kota Serang khususnya menjelang dan saat pemilu mendatang.
Doa diikuti seluruh santri dan warga yang tinggal di lingkungan pondok pesantren yang diawali dengan tausiah.
“Kami menginginkan pemilu nanti berjalan damai dan tidak ada masalah apapun karena ini adalah hajat bersama bangsa Indonesia,” katanya
Hadir dalam doa bersama Kasubdit Binmas Polda Banten AKBP H Zainal Arifin SH yang berpesan agar masyarakat berhati-hati menerima inforamasi yang tidak jelas alias hoaks.
"Kami juga sampaikan keprihatinan bahwa saat ini kita sama-sama melihat semakin merebaknya berita fitnah dan hoaks yang kalau tidak sama-sama kita tangkap bisa memicu perpecahan dan saling membenci sesama bangsa," katanya.
Sementara itu, Dandim 0602/Serang, Letkol Inf Erwin Agung mewakili Danrem 064/MY Kolonel Inf Windiyatno mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Serang (Banten) agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban demi tercapai dan suksesnya pemilihan umum secara damai.
Pimpinan Pondok Pesantren Bani Zen Desa Tembong, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, KH TB Hery Zen dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengibaratkan menjadi seorang santri di tengah masyarakat bagai paku yang berguna untuk mengikat sejumlah benda.
Tapi konsekuensinya sebuah paku harus rela untuk dipukul atau disakiti demi menyatukan benda-benda tersebut.
“Untuk itulah santri di masyarakat harus rela dipaku sehingga wajar jika diterpa fitnah, ujian dan cobaan. Santri harus menjadi paku yang kuat sebab paku yang bengkok sulit digunakan untuk menyatukan benda,” katanya.
Apalagi, kata TB Hery Zen, perkembangan informasi di sosial media sekarang sudah sangat memprihatinkan dan berpotensi memecah-belah persatuan bangsa di kala tahun politik menjelang pemilu
Perbedaan pilihan politik kerap kali menimbulkan perpecahan dan konflik antarsesama sehingga diperlukan peran para santri yang nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk itulah santri khususnya harus pandai-pandai menyaring informasi yang berasal dari media sosial.
"Tidak hanya itu santri tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya salah satunya menggelar doa bersama agar pemilihan umum yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan berjalan damai dan lancar.
Hery Zen mengatakan, doa bersama ini bertujuan menciptakan situasi kondusif di Kota Serang khususnya menjelang dan saat pemilu mendatang.
Doa diikuti seluruh santri dan warga yang tinggal di lingkungan pondok pesantren yang diawali dengan tausiah.
“Kami menginginkan pemilu nanti berjalan damai dan tidak ada masalah apapun karena ini adalah hajat bersama bangsa Indonesia,” katanya
Hadir dalam doa bersama Kasubdit Binmas Polda Banten AKBP H Zainal Arifin SH yang berpesan agar masyarakat berhati-hati menerima inforamasi yang tidak jelas alias hoaks.
"Kami juga sampaikan keprihatinan bahwa saat ini kita sama-sama melihat semakin merebaknya berita fitnah dan hoaks yang kalau tidak sama-sama kita tangkap bisa memicu perpecahan dan saling membenci sesama bangsa," katanya.
Sementara itu, Dandim 0602/Serang, Letkol Inf Erwin Agung mewakili Danrem 064/MY Kolonel Inf Windiyatno mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga Serang (Banten) agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban demi tercapai dan suksesnya pemilihan umum secara damai.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019