Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri rapat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Solo, Jumat yang dipimpin Ketua BPN, Djoko Santoso.
"Ada rapat besar, diskusi dengan guru-guru besar di Muhammadiyah, terus ada satu kunjungan di lapangan dengan UMKM," kata Sandiaga di Jakarta sebelum berangkat ke Solo.
Dijelaskannya bahwa BPN Prabowo-Sandi mengadakan rapat besar itu berkeliling seperti Solo dan Semarang.
Rapat konsolidasi yang dilaksanakan oleh BPN Prabowo-Sandi di Solo juga bisa mendukung pariwisata daerah tersebut, katanya.
"Tidak ada mengklaim partai-partai seperti itu. Saya datang disambut meriah oleh pendukung, maupun yang tidak mendukung," kata mantan Wagub DKI.
Menurutnya agar jangan ada sok-sok klaim wilayah milik pasangan capres-cawapres atau partai tertentu.
"Jangan sok klaim Jabar milik kita. Jangan gitu, Jabar itu milik Indonesia, Jawa Barat milik penduduk. Itu yang benar, milik rakyat," katanya.
Dia mengatakan sudah saatnya memberi supremasi ini kepada rakyat. Jangan ada mengklaim, padahal kita tidak tahu semuanya inikan milik Allah SWT.
"Ada rapat besar, diskusi dengan guru-guru besar di Muhammadiyah, terus ada satu kunjungan di lapangan dengan UMKM," kata Sandiaga di Jakarta sebelum berangkat ke Solo.
Dijelaskannya bahwa BPN Prabowo-Sandi mengadakan rapat besar itu berkeliling seperti Solo dan Semarang.
Rapat konsolidasi yang dilaksanakan oleh BPN Prabowo-Sandi di Solo juga bisa mendukung pariwisata daerah tersebut, katanya.
"Tidak ada mengklaim partai-partai seperti itu. Saya datang disambut meriah oleh pendukung, maupun yang tidak mendukung," kata mantan Wagub DKI.
Menurutnya agar jangan ada sok-sok klaim wilayah milik pasangan capres-cawapres atau partai tertentu.
"Jangan sok klaim Jabar milik kita. Jangan gitu, Jabar itu milik Indonesia, Jawa Barat milik penduduk. Itu yang benar, milik rakyat," katanya.
Dia mengatakan sudah saatnya memberi supremasi ini kepada rakyat. Jangan ada mengklaim, padahal kita tidak tahu semuanya inikan milik Allah SWT.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019