Jakarta (ANTARA News) - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi atau juga dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) menyerukan untuk menyudahi segala informasi menyesatkan (hoaks) yang disebarkan dalam pemilihan presiden dan pemilihan umum.
Dalam konferensi pers di markas Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Jakarta, Kamis, TGB menyatakan hoaks yang disebarkan merusak persatuan dan kesatuan serta rasa persaudaraan. Perasaan dendam akan terus menerus terpelihara bila hoaks terus disebarkan.
Alhasil, siapapun pemenang dalam pemilu nanti, akan sangat sulit untuk menyatukan kembali rasa persaudaraan itu dan akan banyak energi bangsa terbuang sia-sia.
"Kalau tetap memompa hoaks dampaknya akan sangat luar biasa. Energi setelah 17 April sulit untuk solid mendukung pemimpin yang terpilih. Inikan menanam, kalau kebencian dan dendam ditanamkan sama sekali tidak baik sebagi bangsa," katanya.
Ia mencontohkan hoaks terhadap Presiden Joko Widodo bahwa dirinya non-muslim yang terus dihembuskan. Padahal fakta-fakta yang ia peroleh, berdasarkan kesaksian para guru dan masyarakat yang mengenal Presiden RI ke-8 tersebut, Jokowi seorang muslim dan terlahir dari orang tua muslim. Saat sholat bersama Presiden Jokowi dirinya juga melihat tidak ada yang salah.
Namun sayangnya, isu tersebut masih saja disebarkan oleh orang tak bertanggung jawab. Padahal, sesama muslim harus melindungi jiwa, harta dan kehormatan, katanya.
Anggota Tim Tangkal Gerakan Hoaks TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Syihabbudin dalam kesempatan tersebut mengatakan, hoaks dengan sasaran Jokowi-Ma'ruf Amin terus disebarkan.
Hoaks Jokowi non muslim, kriminalisasi ulama, anti Islam terus menerus didengungkan melalui selebaran dan juga media sosial, katanya.
Begitu pula dengan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia juga tidak luput menjadi objek sasaran informasi yang menyesatkan tersebut.
Selain itu, hoaks juga menyasar para menteri di Pemerintahan Jokowi serta partai politik pendukung Jokowi.
Tim Tangkal Hoaks TKN Jokowi-Ma'ruf Amin berdasarkan temuan dan fakta-fakta yang diperoleh dari tim kemenangan daerah, memetakan terdapat 18 provinsi yang telah dan rentan terpapar hoaks secara massif.
Provinsi yang telah terpapar hoaks secara massif diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, NTB, Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Sementara yang rentan terpapar diantaranya Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam konferensi pers di markas Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Jakarta, Kamis, TGB menyatakan hoaks yang disebarkan merusak persatuan dan kesatuan serta rasa persaudaraan. Perasaan dendam akan terus menerus terpelihara bila hoaks terus disebarkan.
Alhasil, siapapun pemenang dalam pemilu nanti, akan sangat sulit untuk menyatukan kembali rasa persaudaraan itu dan akan banyak energi bangsa terbuang sia-sia.
"Kalau tetap memompa hoaks dampaknya akan sangat luar biasa. Energi setelah 17 April sulit untuk solid mendukung pemimpin yang terpilih. Inikan menanam, kalau kebencian dan dendam ditanamkan sama sekali tidak baik sebagi bangsa," katanya.
Ia mencontohkan hoaks terhadap Presiden Joko Widodo bahwa dirinya non-muslim yang terus dihembuskan. Padahal fakta-fakta yang ia peroleh, berdasarkan kesaksian para guru dan masyarakat yang mengenal Presiden RI ke-8 tersebut, Jokowi seorang muslim dan terlahir dari orang tua muslim. Saat sholat bersama Presiden Jokowi dirinya juga melihat tidak ada yang salah.
Namun sayangnya, isu tersebut masih saja disebarkan oleh orang tak bertanggung jawab. Padahal, sesama muslim harus melindungi jiwa, harta dan kehormatan, katanya.
Anggota Tim Tangkal Gerakan Hoaks TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Syihabbudin dalam kesempatan tersebut mengatakan, hoaks dengan sasaran Jokowi-Ma'ruf Amin terus disebarkan.
Hoaks Jokowi non muslim, kriminalisasi ulama, anti Islam terus menerus didengungkan melalui selebaran dan juga media sosial, katanya.
Begitu pula dengan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia juga tidak luput menjadi objek sasaran informasi yang menyesatkan tersebut.
Selain itu, hoaks juga menyasar para menteri di Pemerintahan Jokowi serta partai politik pendukung Jokowi.
Tim Tangkal Hoaks TKN Jokowi-Ma'ruf Amin berdasarkan temuan dan fakta-fakta yang diperoleh dari tim kemenangan daerah, memetakan terdapat 18 provinsi yang telah dan rentan terpapar hoaks secara massif.
Provinsi yang telah terpapar hoaks secara massif diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, NTB, Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Sementara yang rentan terpapar diantaranya Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019