pemilu.antaranews.com
HITUNG CEPAT
PEMILU PRESIDEN 2024
25.55%
57.81%
16.62%
25.34%
58.08%
16.58%
25.06%
59.08%
15.86%
24.77%
59.19%
16.04%

Polri berharap media jadi pahlawan wujudkan pemilu damai

Rutan Salemba sudah terima logistik Pemilu 2024
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari (kanan) menyampaikan sambutan saat Malam Perhelatan Santun Bermedia Untuk Pemilu Damai di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/2/2019). Acara yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 tersebut bertujuan untuk mengingatkan pentingnya profesionalitas, independensi dan netralitas wartawan serta media sekaligus himbauan kepada warganet agar menciptakan suasana pemilu yang damai dan bijak dalam bermedia sosial. ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj. (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)
Caranya melalui penyajian berita-berita positif sehingga mampu menjaga keamanan
Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berharap media di Indonesia menjadi pahlawan untuk mewujudkan Pemilihan Umum 2019 yang damai dengan mengedepankan semangat nasionalisme.

"Caranya melalui penyajian berita-berita positif sehingga mampu menjaga keamanan, ketertiban dan perdamaian di seluruh daerah di Tanah Air," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol M Iqbal di sela-sela diskusi bertajuk "Santun Bermedia untuk Pemilu Damai" dalam rangka Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya, Rabu malam.

Menurut dia, tampilan berita-berita yang baik sangat membantu pesta demokrasi yang gembira dan ceria, termasuk tidak mencampur-adukkan antara pemberitaan dan industri atau bisnis media semata.

"Kalau ada berita yang imbasnya memporak-porandakan bangsa, harap jangan ditayangkan. Bantu polisi dan masyarakat untuk menjaga NKRI," ucap mantan Wakapolda Jatim tersebut.

Selain itu, jenderal bintang dua tersebut mengimbau media-media "mainstream" lebih berhati-hati mengabarkan berita yang informasinya berasal dari media sosial, sebab tidak sedikit yang terverifikasi.

Ketua umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari mengaku sepakat bahwa media tidak menyajikan berita bernada provokatif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Media wajib menciptakan perdamaian, tapi tetap harus kritis untuk menjadi yang lebih baik," katanya.

Khusus di tahun politik, ia berharap media tidak berpihak, tetap netral, tidak berpolitik serta tidak membela satu kepentingan tertentu.

Di tempat sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengapresiasi pers di Indonesia, khususnya di provinsi setempat yang mampu menjaga kualitas pemberitaan serta bersama pemerintah membantu kemajuan Jatim.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, juga menyarankan wartawan turut mencegah penyebaran berita hoaks atau kabar bohong.

"Kalau wartawan ikut menyebar berita yang belum pasti justru akan semakin menambah kekacauan kalau yang disebar ternyata hoaks, sebab wartawan adalah orang yang dipercaya," katanya.

Turut hadir dalam diskusi itu yakni Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo, penanggung jawab HPN 2019 Margiono, budayawan Sujiwo Tedjo.

Baca juga: Kapolri-Menkominfo dijadwalkan hadiri diskusi Santun Bermedia

Baca juga: Golden Award Siwo jadi bagian puncak HPN 2019

Baca juga: Jatim siap jadi tuan rumah HPN 2019
Pewarta:
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Anjas Asmara dukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin Sebelumnya

Anjas Asmara dukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin

Polda Metro Jaya beberkan alasan menghentikan kasus Aiman Witjaksono Selanjutnya

Polda Metro Jaya beberkan alasan menghentikan kasus Aiman Witjaksono