Bogor (ANTARA News) - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga pengamat politik, Bima Arya Sugiarto mengatakan, debat perdana capres-cawapres ini membuat pemilih semakin yakin dengan pilihannya.
"Pada debat ini saya melihat secara kasat mata, yang lebih siap sangat terlihat dan yang tidak siap juga terlihat," kata Bima usai nonton bareng debat capres-cawapres Pilpres 2019 di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis malam.
Menurutnya, dari perdebatan yang disaksikan dari layar televisi terlihat salah satu pasangan jauh lebih siap dibandingkan yang lainnya.
"Itu yang penting, pemimpin itu harus menyiapkan segala sesuatu prosesnya," ucapnya.
Pada awal perdebatan, Bima menilai debat berjalan membosankan, karena masing-masing pasangan calon terlihat hati-hati, tidak mengelaborasi setiap gagasan yang muncul dalam perdebatan tersebut.
Menurutnya, ada perdebatan yang dihindari oleh pasangan nomor urut 02, meski pasangan nomor urut 01 menajamkan pertanyaannya. Padahal ada isu-isu menarik yang disampaikan, seperti kenaikan gaji para aparat, dan isu gender.
"Awalnya debat layu sebelum berkembang, strategi mereka menghindari perdebatan," ujar Bima.
Tapi lanjut Bima, hal-hal tersebut biasa terjadi pada awal perdebatan, karena masing-masing paslon mencari bentuk-bentuk dan masih demam panggung.
"Tapi diujung-ujung sudah bertemu bentuk-bentuknya, saya yakin debat berikutnya akan lebih menarik karena sekarang semuanya mengevaluasi," imbuh Bima yang juga Wali Kota Bogor.
Saat ditanya akan bagaiamana suasan politik terutama di tingkat masyarakat setelah debat pertama ini dilaksanakan. Menurutnya, kedua tokoh capres memiliki kemampuan untuk rekonsiliasi.
"Pada debat ini saya melihat secara kasat mata, yang lebih siap sangat terlihat dan yang tidak siap juga terlihat," kata Bima usai nonton bareng debat capres-cawapres Pilpres 2019 di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis malam.
Menurutnya, dari perdebatan yang disaksikan dari layar televisi terlihat salah satu pasangan jauh lebih siap dibandingkan yang lainnya.
"Itu yang penting, pemimpin itu harus menyiapkan segala sesuatu prosesnya," ucapnya.
Pada awal perdebatan, Bima menilai debat berjalan membosankan, karena masing-masing pasangan calon terlihat hati-hati, tidak mengelaborasi setiap gagasan yang muncul dalam perdebatan tersebut.
Menurutnya, ada perdebatan yang dihindari oleh pasangan nomor urut 02, meski pasangan nomor urut 01 menajamkan pertanyaannya. Padahal ada isu-isu menarik yang disampaikan, seperti kenaikan gaji para aparat, dan isu gender.
"Awalnya debat layu sebelum berkembang, strategi mereka menghindari perdebatan," ujar Bima.
Tapi lanjut Bima, hal-hal tersebut biasa terjadi pada awal perdebatan, karena masing-masing paslon mencari bentuk-bentuk dan masih demam panggung.
"Tapi diujung-ujung sudah bertemu bentuk-bentuknya, saya yakin debat berikutnya akan lebih menarik karena sekarang semuanya mengevaluasi," imbuh Bima yang juga Wali Kota Bogor.
Saat ditanya akan bagaiamana suasan politik terutama di tingkat masyarakat setelah debat pertama ini dilaksanakan. Menurutnya, kedua tokoh capres memiliki kemampuan untuk rekonsiliasi.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019