Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto mempertanyakan kinerja Presiden Joko Widodo dalam memberikan jabatan penting kepada anggota bahkan pengurus partai politik, yang diduga akan menimbulkan konflik kepentingan.
"Bagaimana tanggapan Bapak (Jokowi) bahwa jabatan yang penting itu diserahkan kepada kader yang aktif dari partai politik dan bukan seorang yang benar-benar netral," tanya Prabowo dalam debat capres putaran pertama di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis.
Menurut Prabowo selama empat tahun Jokowi memimpin ada kesan bahwa penegakan hukum dan keadilan hanya masih timpang.
"Sekarang ini kesan bahwa penegakan hukum keadilan itu hanya untuk orang kuat atau orang kaya yang punya koneksi," ujar Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengatakan sebuah jabatan itu harus diberikan kepada orang yang kompeten.
"Karena jabatan harus diberikan kepada orang yang kompeten dengan proses panjang yang transparan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi proses rekrutmen yang mengacu pada kompetensi, integritas dan kapasitas, tidak hanya berlaku kepada orang yang bukan berasal dari partai.
"Banyak kok yang berasal dari partai yang dalam memimpin kita sangat baik dan legendaris," ujar Jokowi.
Jokowi kemudian memberikan contoh mantan Jaksa Agung Republik Indonesia Baharudin Lopa (almarhum) yang berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Pak Baharudin Lopa bertugas dengan sangat baik," kata Jokowi
"Bagaimana tanggapan Bapak (Jokowi) bahwa jabatan yang penting itu diserahkan kepada kader yang aktif dari partai politik dan bukan seorang yang benar-benar netral," tanya Prabowo dalam debat capres putaran pertama di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis.
Menurut Prabowo selama empat tahun Jokowi memimpin ada kesan bahwa penegakan hukum dan keadilan hanya masih timpang.
"Sekarang ini kesan bahwa penegakan hukum keadilan itu hanya untuk orang kuat atau orang kaya yang punya koneksi," ujar Prabowo.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengatakan sebuah jabatan itu harus diberikan kepada orang yang kompeten.
"Karena jabatan harus diberikan kepada orang yang kompeten dengan proses panjang yang transparan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi proses rekrutmen yang mengacu pada kompetensi, integritas dan kapasitas, tidak hanya berlaku kepada orang yang bukan berasal dari partai.
"Banyak kok yang berasal dari partai yang dalam memimpin kita sangat baik dan legendaris," ujar Jokowi.
Jokowi kemudian memberikan contoh mantan Jaksa Agung Republik Indonesia Baharudin Lopa (almarhum) yang berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Pak Baharudin Lopa bertugas dengan sangat baik," kata Jokowi
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019