Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengatakan Provinsi Papua masih menjadi salah satu daerah rawan yang diantisipasi mereka dalam perhelatan Pemilu 2019.
"Menjadi atensi kami seperti biasa di Papua karena memiliki sistem noken, daerah pegunungan yang masih ada kelompok bersenjata, menjadi atensi dari Panglima TNi dan saya," ujar dia, usai apel kesiapan TNI membantu Kepolisian Indonesia dalam pengamanan Natal, Tahun Baru 2019 serta Pemilu 2019, di Silang Monas, Jakarta, Jumat.
Untuk daerah lain, dia mengatakan, dalam sisa masa kampanye yang tersisa hingga April 2019, masih terus terjadi dinamika dan perubahan di daerah sehingga tidak dapat ditentukan sekarang.
Menghadapi dinamika yang berubah, pihaknya terus memperbarui data bersama TNI untuk persiapan melakukan pengamanan bersama.
"Kami membuat rencana pengamanan bersama panglima TNI, selain tingkat nasional juga di daerah khususnya dapil yang kontestasinya cukup hangat," kata Karnavian.
Menghangatnya situasi di daerah pemilihan tertentu dia katakan dipengaruhi pertarungan pileg yang tidak hanya DPR, melainkan juga tingkat provinsi serta kabupaten/kota.
Di dapil dinilainya lebih rawan karena pertarungan bukan hanya antarpartai, tetapi juga satu partai.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, personel ketiga matra TNI pun ajan diterjunkan membantu Kepolisian Indonesia, dalam pengamanan Pemilu 2019.
"Saat ini yang kami kerahkan saat apel 43.000, dari Polri 9.000. (Semuanya) Lebih dari 50.000. Hampir sama itu TNI yang akan dikerahkan untuk pengamanan pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019," kata Tjahjanto.
Baca juga: Panglima-Kapolri pimpin apel kesiapan pengamanan Pemilu 2019
Baca juga: 513 daerah rawan politik uang
Baca juga: Pemerintah pantau pemungutan suara di 17 provinsi rawan
"Menjadi atensi kami seperti biasa di Papua karena memiliki sistem noken, daerah pegunungan yang masih ada kelompok bersenjata, menjadi atensi dari Panglima TNi dan saya," ujar dia, usai apel kesiapan TNI membantu Kepolisian Indonesia dalam pengamanan Natal, Tahun Baru 2019 serta Pemilu 2019, di Silang Monas, Jakarta, Jumat.
Untuk daerah lain, dia mengatakan, dalam sisa masa kampanye yang tersisa hingga April 2019, masih terus terjadi dinamika dan perubahan di daerah sehingga tidak dapat ditentukan sekarang.
Menghadapi dinamika yang berubah, pihaknya terus memperbarui data bersama TNI untuk persiapan melakukan pengamanan bersama.
"Kami membuat rencana pengamanan bersama panglima TNI, selain tingkat nasional juga di daerah khususnya dapil yang kontestasinya cukup hangat," kata Karnavian.
Menghangatnya situasi di daerah pemilihan tertentu dia katakan dipengaruhi pertarungan pileg yang tidak hanya DPR, melainkan juga tingkat provinsi serta kabupaten/kota.
Di dapil dinilainya lebih rawan karena pertarungan bukan hanya antarpartai, tetapi juga satu partai.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, personel ketiga matra TNI pun ajan diterjunkan membantu Kepolisian Indonesia, dalam pengamanan Pemilu 2019.
"Saat ini yang kami kerahkan saat apel 43.000, dari Polri 9.000. (Semuanya) Lebih dari 50.000. Hampir sama itu TNI yang akan dikerahkan untuk pengamanan pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019," kata Tjahjanto.
Baca juga: Panglima-Kapolri pimpin apel kesiapan pengamanan Pemilu 2019
Baca juga: 513 daerah rawan politik uang
Baca juga: Pemerintah pantau pemungutan suara di 17 provinsi rawan
Pewarta: Dyah Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018