Sungailiat, Babel (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar Istigosah dan Deklarasi Damai Pemilu 2019.

Deklarasi Damai itu dilaksanakan bersama Pemkab Bangka, Polres Bangka, Kodim 0413/Bangka, Kejaksaan Negeri Bangka dan Pengadilan Negeri Bangka serta diikuti 15 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2019 di daerah itu.

"Proses Pemilu 2019 yang dilaksanakan 17 April 2019 masih beberapa bulan lagi, namun suhu politik mulai memanas, sehingga kami berinisiatif melakukan kegiatan Istigosah dan Deklarasi Damai Pemilu 2019 agar suhu yang panas dapat diredam," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka, Zulkarnain Alijudin di Sungailiat, Kamis.

Dia mengatakan, pilihan dan dukungan boleh beda tetapi persatuan dan kesatuan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi tugas dan kewajiban bersama.

Menurut dia, parpol dapat membuat suasana di Kabupaten Bangka menjadi aman, damai dan kondusif, apalagi Kabupaten Bangka dikategorikan setiap pelaksanaan pemilu selalu damai dan diharapkan kondisi tersebut dapat dipertahankan.

"Mari bersama-sama menjaga jangan menyampaikan berita-berita hoaks dan mari menyampaikan program-program yang positif kepada masyarakat," katanya.

Sementara itu, Bupati Bangka Mulkan mengatakan, melalui kegiatan Istighosah dan Deklarasi Damai Pemilu 2019 ini, parpol yang mengikuti Pemilu 2019 dapat memberikan pemahaman dan arahan kepada calon anggota legislatif (caleg) masing-masing agar berpolitik yang damai, dinamis dan santun.

"Diimbau kepada para caleg parpol saat berkampaye jangan saling menjelek-jelekkan, mengejek dan memfitnah satu sama lain dan jadikan demokrasi ini yang dinamis dan santun, jangan melakukan hal-hal yang anarkis," kata Bupati.

Kasat Brimob Polda Babel Kombes Pol Farid Bachtiar mengatakan, doa bersama dan deklarasi damai dilaksanakan untuk kerukunan antarumat beragama agar pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan lancar, aman dan damai.

"Mekanisime Pemilu 2019 ini berbeda dengan pemilihan kepala daerah, banyak menggunakan anggaran dan kerawanan konflik seperti berita hoaks di media sosial, politik uang dan isu suku, ras serta agama dapat mudah sekali untuk memicu konflik," kata Farid Bachtiar.

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Ustadz Wijayanto mengatakan, agama Islam mengajarkan saling hidup rukun antarumat beragama dan turut serta mensukseskan pemilu yang damai.

"Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kabupaten Bangka sudah melakukan doa istighosah bersama-sama agar Pemilu 2019 menjadi aman, damai dan kondusif, ini sangat baik menurut agama," katanya.

Baca juga: Masyarakat Batam deklarasikan 2019 tetap bersaudara
Baca juga: Banda Aceh deklarasi kampanye pemilu damai
Baca juga: Tokoh adat Dayak deklarasi dukung pemilu damai
Baca juga: Bupati: Tunjukkan politik mendidik

Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018