Purwokerto, (ANTARA News) - Aktor kawakan, Deddy Mizwar menyayangkan keberadaan perfilman nasional saat ini yang sering dijadikan komoditas untuk menarik untung tanpa memperhatikan moral dan nasionalisme. "Lihat saja sekarang, kalau film hantu laris ... yang lainnya ikut-ikutan membuat film hantu," kata dia di Purwokerto, Sabtu. Bahkan belakangan ini, kata dia, muncul film-film bertemakan komedi seks yang sering kali tidak memperhatikan moral dan nasionalisme. Menurut dia, sebuah film seharusnya bisa menggambarkan realita kehidupan manusia di mana film itu dibuat. "Namun film komedi seks seperti `XL`, apakah bisa menunjukkan realita masyarakat Indonesia," katanya. Menurut dia, film-film yang tidak bertemakan hantu maupun komedi seks, seperti "Ayat-Ayat Cinta" dan "Naga Bonar Jadi 2" ternyata juga laku di pasaran. Ia mencontohkan sosok pencopet dalam film "Naga Bonar" yang dibintanginya. Dalam film tersebut, digambarkan seorang pencopet yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan rela berkorban demi bangsa dan negara. "Jadilah pencuri yang mencuri perhatian dunia dengan sebuah prestasi," kata dia berkelakar.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008